Buteng Community, "Melawan Arus" di Hari Sumpah Pemuda

Upacara Sumpah Pemuda (Foto : Purwanto)

Di momentum memperingati hari sumpah pemuda yang ke- 90 (sembilan puluh) yang jatuh pada hari Minggu, 28 Oktober 2018. Sejumlah pemuda dari berbagai latar belakang kelompok komunitas memilih melawan arus dalam memperingati memontum hari yang bersejarah itu.

Para komunitas itu yakni, King Club, Motor Custom Clasic Buteng (MCCB), Kawasaki Ninja Club (KNC), Fokapo, Komunitas Musik Buteng (KMB), Komunitas Pecinta Alam (KPA) Buteng, Komunitas Pecinta dan Penikmat Kopi (Koppiko), Fotografer Buteng, plus Himpunan Mahasiswa (Hima Buteng) Baubau. Para komunitas ini punya cara yang berbeda merayakan hari sumpah pemuda. 

Tidak hanya patriotik pada pendahulunya dengan menggelar rangkayan acara formal untuk memperingati hari sumpah pemuda. Tidak juga menggelar kegiatan yang bersifat eforia semata hanya untuk mnunjukan ekspresi kepemudaan, bahwa merekapun memperingati hari sumpah pemuda.

Komunitas tidak doyan dengan kegiatan yang melulu-melulu bersifat formal dengan pakayan mentereng dan neces. Mereka lebih suka hal-hal yang santai, tidak ribet, membuat sesuatu yang disukai karena hobi. Tapi jangan salah, komunitas-komunitas ini bukan kelompok yang kaku, dalam semalam mereka mampu membuat pantai wantopi mendadak kembali menjadi perkampungan yang mentereng di bawa balutan cahaya rembulan yang menamba ke eksotisan pantai wantopi di malam hari.

Perkemahan Pantai Wantopi (Foto : Purwanto)

Pantai Wantopi yang dikenal sebagai salah satu destinasi pariwisata bahari di buton tengah merupakan bekas pemukiman masyarakat dari dua desa di Kecamatan Mawasangka Timur Buton Tengah yang ditinggalkan karena terkena ampas tsunami kiriman dari gempa flores di tahun 1992 silam.

Tidak hanya camping, pemuda ini meluncurkan sejumlah kegiatan yang di desain bernuansa patriotik, santai, berbau motivasi dan sedikit jenaka di Hari Sumpah Pemuda. 

Kegiatan-kegiatan tersebut merupakan aksi nyata dari sumpah pemuda. Bagi mereka momentum sumpah pemuda adalah spirit dalam mengembangkan pariwisata Buton Tengah.

Salah satu aitem kegiatan itu adalah panggung bebas, suguhan lantunan puisi dan sajak kepemudaan yang lantang memecah keheningan, mengubur suaru deburan ombak dari gerakan air laut yang menyemai pelan bibir pantai wantopi yang berpasir putih. Sepintas suara-suara itu menggelagar memenuhi ruas-ruas teluk lasori. 

Nyanyian berjendre rege diperagakan para pemuda di momen itu mengiringi pasar kopi sajian masyarakat setempat yang turut mengambil bagian dengan membuka lapak menjajakan kopi, sontak mengubah tampilan rasa pantai Wantopi sepintas seperti Pantai caffe di Pulau Batam Provinsi Riau.
Pantai  Wantopi di malam hari (Foto : Purwanto)

Di bagian lain, para pemuda duduk bersila berbagi pengalaman, membincang soal pengembangan pariwisata di Buton Tengah. Tidak saling menggurui, semangat mereka membuahkan kesepahaman bahwa dalam dunia pariwisata terdapat dua yang menjadi aspek penting yakni lingkungan dan manusia.

Buton Tengah terletak di daerah yang memiliki banyak aikon pariwisata. Buteng dikarunia sang pencipta dengan alam yang indah, maka yang menjadi penting adalah kualitas dan kesadaran manusianya dalam menjaga lingkungan agar tetap eksotis sehingga mampu menghadirkan banyak orang.

Keesokan harinya, suasana bumi perkamahan pantai wantopi sedikit patriotik, para pemuda ini menggelar upacara memperingati hari sumpah pemuda yang ke sembilan puluh. Tak berselang lama para pemuda ini kemudian mengambil posisi dibagian sudut lain, berkumpul lalu mendeklarasikan diri sebagai generasi pesona Indonesia (GenPi) di kabupaten Buton Tengah.

Deklarasi Genpi Buton Tengah

Dinas Pariwisata Buton Tengah yang di wakili kepala Bidang pengembangan pariwisata Butong Tengah Azhar, S.Pd yang turut hadir dalam giat tersebut, sangat mengapresiasi semangat para pemuda ini. Menurutnya keberadaan GenPI di Buton Tengah sangat dibutuhkan daerah sebagai patron dispar Buteng untuk mempromosikan destinasi pariwisata di Buton Tengah di dunia digital, digital destinacion.

"Sekarang suda era milenial dimana kehidupan serba dijital, keberadaan Genpi ini menjadi penting untuk memasarkan pariwisata Buton Tengah lewat dunia digital," ucap Azhar dalam sambutannya.

Geliat pemuda ini tidak hanya mendasain merubah wajah pantai wantopi dalam semalam, merekapun beraksi membersikan serakan sampah-sampah plastik yang ada diseluruh penjuruh pantai wantopi.

Aksi nyatan itu membuat para pemuda itu layak dinobatkan sebagai harapan pemudi. Tidak hanya sumpah sampahpun mereka singkirkan. Ada juga, para pemuda ini telah menunjukan bahwa "Pemuda itu mabuk karya, bukan mabuk miras".

Jika pemuda kebanyakan masi bergulat dengan tataran ide, masi bergulat dengan perseteruan kampus, bermasalah dengan semangat dan motivasi. Lain halnya para pemuda ini, mereka justru menunjukan bahwa itu telah selesai.

Soal Potensi pemuda selesai, panggung dan fasilitas juga selesai. Jika pemuda tak berbuat dan berkarya, berarti ada masalah. Nah analisa saya, di soal semangat dan motivasi para pemuda ini telah selesai. Giat mereka para Pemuda ini layak dinobatkan sebagai pemuda harapan pemudi. Sumpah bukan sampah !
Perkemahan Pantai Wantopi (Foto : Purwanto)

Ya. soal bahasa, bangsa dan tanah air itu sudah selesai. Tinggal bagaimana sekarang kita sebagai pemuda mengisi momentum tersebut. Jika orang lain telah berbuat dan memiliki karya, lalu di mana karya kita? Atau di mana kontribusi kita sebagai pemuda. 

Meski kecil, semangat para pemuda ini telah menunjukan bahwa pemuda itu tidak hanya pandai mengutuk, memaki lalu tidak ada tindakan meski kecil.

Para pemuda ini juga telah menunjukan bahwa berkarya itu tidak melulu soal dukungan dari pemerintah, bahwa karya itu tak melulu soal uang. Bagi mereka, aktivitas yang paling mengasyikan adalah bekerja karena hobi. 

Meski kecil, mereka bekerja untuk mengajak orang sebanyak-banyaknya agar berwisata ke Buteng, teklain mereka sederhana, tagar ayo ke Buteng.

Ya. Dan jauh lebih penting bagi mereka adalah bagaimana idealisme dan moralitas tetap tertanam. Karena generasi muda adalah pelanjut kepemimpinan di masa datang, maka pemuda yang beridealisme tinggi dan bermoral kuatlah tempat sandaran yang paling baik.

Selamat Hari Sumpah Pemuda Indonesia..!!

Pantai Wantopi, 28 Oktober 2018

0 Response to "Buteng Community, "Melawan Arus" di Hari Sumpah Pemuda"

Post a Comment