Lomba makan kerupuk di Pantai Gubari (Foto : Amrin Lamena) |
PAGI yang cerah, Menghadiri acara baca do'a kampung yang dilaksanakan oleh pemerintah desa lasori bersama masyarakat yang bertempat dipantai gubari. Dimana pantai ini merupakan salah satu aikon kebanggaan kami masyarakat desa lasori. Kegiatan baca do'a ini sepenuhnya diselanggarakan atas inisiataif pemerintah desa bersama masyarakat, dengan tujuan sebagai bentuk rasa syukur atas kenikmatan yang sudah diberikan oleh Tuhan Yang Maha Kuasa selama ini pada masyarakat desa lasori sekaligus langkah untuk membina keakraban anatara pemerintah desa dengan semua unsur masyarakat desa.
Sekitaran jam sepulu pagi kegiatan dimulai, setelah semua parah tokoh agama, tokoh adat dan unsur masyarakat memenuhi lokasi kegiatan. Acara ini terlebih dahulu di awali oleh sambutan bapak kepala desa lasori, setalahnya kemudian di lanjutkan pada acara inti yakni baca do'a yang di pimpin langsung oleh imam desa. Terlihat semua menunduk dengan penuh keyakinan sembari memanjatkan do'a yang penuh harapan agar Tuhan senantiasa memberikan HidayahNya pada tiap masyarakat desa lasori. Setelah imam mengakhiri do'a dengan kata amiin, serentak semua jama'a bergumam Amiiin dan mengusapkan kedua telapak tangannya pada wajah dan dadanya masing-masing, lalu uluran tangan saling berjabat satu sama lain. Setelah hening untuk beberapa menit, kemudian para ibu-ibu bergegas melanjutkan aktifitasnya untuk menyiapkan hidangan. Menuh makanan sudah tersedia. Lapa-lapa, ketupat dan kantovi yang ditemani lauk hasil kebun dan laut seperti ikan,kepiting dan sayur mayur dengan berbagai macam olahan yang sederhana, membuat ketertarikan bagi saya tersendiri untuk segerah menyantapnya.
Berselang beberapa menit seusai mengisi perut yang kosong. Semua masyarakat bersiap-siap menunggu perlombaan yang sudah di jadwalkan oleh pemerintah desa sebagai hiburan untuk mengisi acara baca do'a kali ini. Sejauh saya memandang terlihat antusias dari masyarakat, mulai dari yang tua, muda serta anak-anak yang memenuhi lokasi di pantai berpasir itu, baik untuk mengikuti perlombaan atau hanya sekedar menyaksikan lomba. Perlombaan yang di sajikan pun beragam seperti joget mesra, lari karung, tarik tambak antar dusun, makan kerupuk serta gigit sendok. Lomba yang cukup menghibur, sering kali saya bersama masyarakat lainya dibuat tertawa lepas karna ulah para peserta yang jail sesama mereka dan sesekali diantara peserta saling bertabrakan dan terjatuh, apa lagi yang mengikuti perlombaan kebanyakan dari kalangan orang tua mengcok perut setiap masyarakat yang melihatnya. Sorak serai pun tak ter elakan mengiringi setiap jalanya perlombaan. Ya suasana yang begitu akrab seolah tanpa ada batasan disetiap masyarakat yang hadir, seperti dalam satu kesatuan kelurga yang utuh tanpa pembeda diantaranya.
**
***
Dari banyaknya perlombaan yang di lombakan, dipenghujung kegiatan baca do'a ini disugukan satu lomba untuk anak-anak yakni "lomba pungut sampah". Dengan diberikan waktu sekitar lima 5 (Lima) menit lamanya, anak-anak itu mulai berlarian memunguti sampah-sampah yang ada disekitaran pantai hingga waktu yang ditentukan selesai. Lomba yang begitu sederhana, tetapi bagi saya sendiri melihatnya menarik, unik, dan didalamnya penuh edukasi yang bisa dijadikan sebagai pepesan moral untuk mereka yang mengikuti lomba. Mengajak sitangan mungil untuk mencintai serta menjaga alam dan desa ini dari serahkan sampah yang berasal dari tangan-tangan yang tidak bertanggung jawab.
Untuk desaku.....
Tetaplah akrab, tetaplah terbangun nuansa kekeluargaan seperti ini. Do'a dan tawa hari ini semoga menjadi langkah awal untuk memulai babakan baru untuk pemerintah desa yang baru. Inovasi dan kreasi yang dibangun desa semoga selalu menghasilkan tawa yang bahagia seperti yang terlukis hari ini. Cerita hari ini telah engkau lukiskan dengan senyuman manis disetiap pengunjung, bawalah bahagia ini hingga melapukan zaman.
Salam Damai dari Desaku.........!!!
Lamena, 21 Agustus 2016
0 Response to "Keriangan di Pantai Gubahi"
Post a Comment