Minggu, Di Benteng Bombonawulu

Gadis pejuang pena bertengger di atas benteng Bombonawulu (Foto : Amrin Lamena)

Sejak lama sebenarnya saya ingin berkunjung kesini, di Benteng Bombonawulu yang sebelumnya telah saya ketahui dalam satu buku, catatan yang di ulas salah seorang penulis Senior  La Yusrie.

Benteng Bobonawulu merupakan salah satu peninggalan kerajaan Bombonawulu yg kini masyarakatnya tersebar di sekitaran kec. Gu dan Kec. Lakudo di Kabupaten Buton Tengah.

Dalam buku "Negeri Seribu Benteng" satu abad dinamika kota Baubau. Disebutkan, bahwa Kerajaan Bombonawulu merupakan salah satu peradaban tertua di jazirah sultra kepulauan. Bombonawulu ada jauh sebelum adanya Kerajaan Buton.

Dalam buku itu pula disebutkan, kerajaan kecil yang berada di selatan Pulau muna itu merupakan salah satu kerajaan yang membentuk wajah kerjaan Buton sebagai sentrum pusat Pemerintahan kala itu.

Dari referensi itu, memantik saya untuk berkunjung ke benteng tua itu. Dan barulah kemarin akhirya keinginan itu benar-benar tercapai.

Tidak hanya mistis, dari benteng ini, karena posisinya yang bertengger gagah di atas ketinggian kita bisa menikmati suguhan alam dari teluk lasongko, teluk lombe dan sebagain selat buton.

Di pagi hari, jiga berkunjung disini kita akan menyaksikan matahari dari balik bukit pulau buton. Dan di sore hari, kita tidak akan melewati keindahan sunset yang akan kembali keperaduannya menyusuri bukit-bukit batu cadas di pulau muna.

Jika kita berkungjung ke sana kita akan menemui beberapa situs peninggalan kerajaan Bombobanawulu seperti balai pertemuan yang sampai hari ini dipakai sebagai pengambilan keputusan pada masyarakat rumpun bombonawulu, mushola dan pemakaman dari orang-orang terdahulu yang pernah menjabat di kerajaan itu.

Sebagai seorang anak muda buteng, terlepas dari bayang-bayang ganasnya sikap primordialisme, saya menyadari satu hal. Peradaban kita tidak kalah bila dibandingkan daerah lain, begitu juga potensi pariwisata kita.

Boleh jadi, Benteng Bombonawulu hanyalah satu dari sekian banyaknya situ-situs peninggalan di masa lalu yang terabaikan. Kita hanya butuh keberanian serta kemampuan untuk menjawabnya.

Ide-ide gila anak muda mesti di pacu. Budaya Literasi kita mesti dibangun, boleh jadi kita hanya bangga sesama kita. Sementara kita tidak memiliki kemampuan untuk mengenalkannya pada dunia luar, bahwa kita benar-benar memiliki potensi wisata yang cukup banyak.



Buton Tengah, Minggu, 14 Oktober 2018

1 Response to "Minggu, Di Benteng Bombonawulu"

  1. Anak-anak dong kalau kesana. Coz saya belum pernah pergi

    ReplyDelete