Euforia Kepulangan Fildan dan Utang Masa Depan

Foto : Fildan dan Mantan Gurunya di SMA 3 Baubau
6 Mei, kota baubau mendadak ramai. Ruas-ruas jalan nampak tertutupi oleh padatnya masyarakat yang bigitu antusias menyambut sang mega bintang asal kota baubau yang selangkah lagi akan menjadi sang juara di kontestan pencarian bakat Dangdut Akademi 4 Indosiar. Ini sungguh fenomena yang luar biasa mengalahkan ramainya perayaan 17 Agustus dan penyambutan menteri agama beberapa bulan lalu.

Mungkin ini bukan memperbandingkan itu tapi nyatanya memang seperti itu. Lambayan benderah merah putih terpampang di setiap sudut jalan yang di pegangi oleh anak-anak sekolahan serta teriakan histeris dari masyarakat menjadi penanda kebanggaan masyarakat kota baubau memilikih seorang Fildan yang multih talenta. terik panas matahari menjadi tak berarti demi sang mega bintang.

Fenomena yang jarang di temui, bahkan mungkin penyambutan seorang presiden pun tidak akan seramai penyambutan fildan kali ini jika pak presiden berkenan berkunjung ke negeri seribu benteng ini, ya maaf maaf saja masyarakat kota lebih tertarik dengan suara dan ketampanan artis ketimbang yang lebih formal.
Foto : masyarakat tumpah ruah menyambut Fildan
Fildan dan pemuda lainya, euforia penyambutan fildan menjadi penyemangat dan membangunkan gairah anak muda untuk berkarya, ya seharusnya seperti itu. Tetapi bukan tidak mungkin akan menjadi pemicu munculnya sikap antipati sebagian kelompok pemuda untuk berkarya, ya itu bisa jadi apalagi kalau tingkat pethatian Pemda ataupun pemerintah terhadap pemudah masih bersifat formalitas semata dan hanya menjadi bumbu sajian di atas kertas putih. Fildan suarahmu merdu serta kelihayanmu memainkan alat musik menjadi daya tarik semua kalangan masyarakat SULTRA, tidak ketinggalan para politisi serta kepala daerah yang hampir tidak pernah ketinggalan menyaksikan setiap penampilannya.
Foto : Fildan menyapa masyarakat (Rujab Walikota)
Numpang pamor atau po angkaangkataka layaknya filsafat kebutonan saling mengangkat harkat dan martabat sesama orang buton, entalah yang jelas hari ini tengah gencar-gencarnya khalayak menaruh simpati terhadap Fildan yang multi talenta, tak ketinggalan muncul sederetan wajah-wajah dan nama para pejabat daerah sampai pejabat pusat asal sultra dengan senyum sumringan nampak di Studio 6 Indosiar. Mungkin ini bukan tentang itu, tetapi tentang utang para politisi dan pejabat daerah yang hari ini tengah berbangga di sana dengan lolosnya Fildan di grean fainal dua besar DA4. Fildan yang mendapat fasilitas dari berbagai tokoh politisi daerah seperti pakayan sampai kedatangannya di kota baubau yang begitu meriah di sambut masyarakat dan sejelintir tokoh-tokoh daerah yang saya anggap Dan saya sebut ini adalah utang masa depan.

Utang masa depan, bukan tanpa alasan atau pijakan yang jelas saya sematkan kata itu, atas apa yang telah di berikan para pejabat daerah terhadap Fildan. Memang apa yang di berikan Fildan tidak cuma-cuma secara tidak langsung fildan sudah memperkenalkan kota baubau di kanca nasional bahkan sampai keluar negeri. Suksesnya Fildan dan perhatian pemerintah menjadi aroma penyemangat tersendiri bagi kalangan anak muda untuk berkreatifitas serta terjun berkompetisi dengan anak muda dari daerah lainya. Karna perlu di ketahui Fildan hanyalah salah satu anak muda dari sekian banyaknya anak muda yang memiliki talenta serta potensi yang di miliki anak muda kota baubau khususnya.
Foto : Konser Mini Fildan (Pelataran Kota Marah)
FILDAN hari ini adalah sosok fenomenal. Setiap penampilan FILDAN selalu memukau. Sebab FILDAN tak hanya bernyayi dari tangga-tangga nada, ia bernyanyi dari hati. Ia bernyayi untuk kebahagiaan semua orang. Ia berhasil masuk ke hati para pendengar. Kehadiran Fildan di panggung dangdut akademi telah menjadi pemersatu bagi masyarakat di Kota Baubau khususnya. Dan kini, ia menjadi idola kita semua (kata Yadi La Ode). Lalu begimana dengan anak muda lainya ? Apa harus seperti Fildan ketia ia berangkat dan di percaya dapat menjadi idola baru kita semua berlomba mendukungnya, mensuportnya atau apapun namannya sebagai bentuk dukungan, saya kira tidak. Ini adalah awal untuk para generasi muda. Kepulangan Fildan begitu riak di sambut dengan antusias masyarakat dan kemewahan yang di sugukan pemerintah, menjadi pendorong gairah anak muda. Ini yang saya sebut utang masa depan. Khususnya para pejabat harus membuka mata bahwa baubau memiliki kader-kader muda yang mempunnyai potensi dan mampu berkarya serta kreatif, enteh di bidang musik seperti fildan, deans seprti Cao dan kawan-kawan atau seperti Aril kriting di stan up comedy atau dibidang lainnya. Yang jelas kita harus membuka mata dan telinga kita, mengubah regulasi serta membuka ruang selebar-lebarnya untuk membina dan pengembangan potensi generasi muda.

Penyakit kalangan muda hari ini salah satunya adalah minimnya ruang yang di berikan pemerintah terhadapnya sehingga tak heran sering kita jumpai mereka banyak menghabiskan waktu di deker-deker dengan memutar cangkir yang berunjuk pada pemalakan, penebesan, tauran antar kelompok sampai pada pembusuran. Saya kira kita semua sepakat dan menginginkan hal yang sama terhadap suport fasilitas-fasilitas dan ruang yang bisa di gunakan untuk berkreatifitas oleh kalangan anak muda. Ya layaknya ibu pertiwi yang mengasuh anaknya, anak negeri yang butuh bimbingan, ruang untuk tumbuh serta asupan yang bergizi untuk merangsang pertumbuhannya, bukan sebaliknya memberikan perhatian kepada anak setelah berguna tetapi begimana untuk mengajari si anak untuk berguna. Yang jelasnya ada ratusan Fildan lainya tengah mengantri dengan kreatifitasnya di luar sana.

Salam dari Negeri Seribu Benteng.
Salam Anak Negeri !!!                        
                       Baubau, 13 Mei 2017

0 Response to "Euforia Kepulangan Fildan dan Utang Masa Depan"

Post a Comment