Salsabila Sofiah Fizi |
**
Sayang kau tersenyum manis malam ini, sedangkan aku masi saja tersungkur memikirkan sesuatu, sesuatu yang kadang tak mampu aku menggenggamnya. Ya itu ilusi pikiran yang kadang mengganggu sayang yang kelak kau akan mengerti, tapi itu nanti tidak untuk sekarang. Sekarang kamu sesekali rewel yang kadang buat saya gerang mendengarnya dan sesekali juga kamu tersenyum dan berulah lucu yang membuat saya tersenyum kegemasan dan ingin mencubit pipimu yang halus itu. Sayang saya tau kamu belum mengetahuinya, mengetahui apa yang aku pikirkan saat ini. Tapi cukup seperti itu saya sudah mengucap syukur karna memang kamu mestinya seprti itu, seperti kanak-kanak lainya yang belum mengetahui banyak hal bahkan termasuk siapa ibumu sendiri.
Sayang maaf malam ini saya banyak menulis tentangmu dan menyebut namamu dalam tulisan singkat ini. Bukan karna saya ingin menceritakan kisahmu yang memilukan itu kepada public, bukan pula untuk mengenalkanmu pada orang-orang. Nak saya tau sampai selesainya saya menuliskan ini kau tidak akan mengetahuinya tidak juga mengerti apa yang aku ketik saat ini, tapi tidak dimassa mendatang masa dimana kau akan mengetahui banyak hal termasuk tulisan ini, ya itu harapku kalau-kalau sudah saat itu tiba kau dapat membaca tulisan ini dan memahaminya.
Sayang maaf malam ini saya banyak menulis tentangmu dan menyebut namamu dalam tulisan singkat ini. Bukan karna saya ingin menceritakan kisahmu yang memilukan itu kepada public, bukan pula untuk mengenalkanmu pada orang-orang. Nak saya tau sampai selesainya saya menuliskan ini kau tidak akan mengetahuinya tidak juga mengerti apa yang aku ketik saat ini, tapi tidak dimassa mendatang masa dimana kau akan mengetahui banyak hal termasuk tulisan ini, ya itu harapku kalau-kalau sudah saat itu tiba kau dapat membaca tulisan ini dan memahaminya.
**
Salsabila Sofiah Fizi, itu namamu nak, nama yang cantik bukan ? Ya, Salsabilah yang berarti mata air, dan sofiah yang berarti kebijaksanaan, sementara Fizi adalah akronim nama nenek dan kakekmu dari ayah dan ibumu sayang itu kata mereka, yang memiliki arti angin. Begitu sempurnahnya namamu nak. Salsabila Sofiah Fizi, mata air dan angin bila di bijaksanai sudah pasti ia akan menyejukan nak. Nak kau patut berterimah kasih pada ayah dan ibumu yang sudah memberikanmu nama yang cantik itu. Nama yang setiap harinya akan kau dengar dan nama itu yang akan menempel disetiap lembar kertas momen klaturmu. Tidak hanya sampai disitu nak, saya yakin ayah dan ibumu memberikanmu nama yang cantik itu bukan tanpa sebab apa lagi hanya sebuah kebetulan, mereka menginginkanmu seperti nama itu, sesosok yang bijaksana yang senantiasa menyejukan perasaan. Sayang hampir tiga paragraf kini ku merangkai tulisan ini sedangkan malam semakin larut, pergilah tidur nak ! Karna kau harus mengumpul tenaga untuk bangun diesok pagi dan pergi bermain dengan kawan-kawanmu, itu duniamu sayang tapi kamu mesti ingat satu hal sayang di luar sana banyak orang yang berpura-pura seolah seperti dewa bahkan seperti malaikat penolong seperti di fylem-fylem dan kau mesti berhati-hati nak sebab inilah hidup yang sesungguhnya dan kau mesti pandai memilahnya.
Salsabila Sofiah Fizi |
***
Beberapa bulan lalu kau baru saja merayakan ulang tahunmu yang ketiga, usiamu kini sudah tiga tahun lebih dan kau semakin besar saja nak. Awal kisahmu bermula Tiga tahun lalu di kota daeng (Makassar) ibumu menenteng perutnya yang mulai terasa nyeri mungkin saat itu kau sudah mulai menghentang-hentangkan kaki meminta keluar dari rahim ibumu, dengan kesendiriannya ia lekas memberanikan diri menuju sebuah rumah sakit untuk melahirkanmu. Mungkin kamu akan bertanya saat membaca tulisan ini kelak, Kemana ayahku saat itu ? atau mungkin kau akan berpikiran jelek soal itu. Kamu harus tau anak ternyata hidup itu butuh pengorbanan, seperti ayahmu ia harus merelakan untuk tidak menemani ibumu saat persalinanmu, ia harus rela untuk tidak melihat dan mendengar tangismu untuk pertamakalinya disaat kau lahir. Kau harus tau nak, tangis sang buah hati di saat terlahirkan merupakan hadia terbesar yang ditunggu-tunggu bagi seorang ayah dan ibu termasuk orang tuamu. Ada sesuatu yang tidak bisa ia tinggalkan ayahmu saat itu, itu untukmu serta ibumu ia harus merelakan semuanya demi kehidupanmu nak, mempersiapkan untuk seluruh kehidupanmu dimasa mendatang. Yang jelas nak mereka sangat menyayangimu. Lanjut nak, saat itu kau tepat berumur satu bulan kau harus berpisah dengan ibumu, di bawa pulang kekampung halaman oleh seorang perempuan yang kini kau panggil mama ia adalah nenekmu ibu dari ayahmu. Mungkin itu terdengar kejam nak, kau harus dipisahkan dari ibu dengan usiah yang masi sangat rentan bahkan mungkin saat itu kau masi kemerahan, tapi itulah nak realitas yang harus kau jalani, dimana ibumu harus menyelesaikan studinya di kampung orang. Sementara kau harus hidup dengan seorang mama, panggilanmu kepadanya. Itu demi sebuah cita-cita dan tujuan yang mulia nak. Yang pasti ayah dan ibumu sangat menyayangimu nak, begitu juga dengan ibumu. Ibumu wanita yang tegar nak, muda-mudahan kelak kau seperti dia. Dan nenek yang kau panggil mama patutlah kau bersyukur nak telah dibesarkannya beliau sangat menyayangimu ia mengasumu seperti mengasuh ayahmu semasa itu. Kau di asuh dengan baik oleh beliau hingga saat ini seperti darah dagingnya, ayahmu Dan kami anak-anaknya yang lain.
***
Nak memang kau bukan darah daginggu, tapi saya sangat menyayangimu mungkin karna kita sering bersama, tapi entalah yang jelas rasa sayang ini bukanlah pura-pura. Nak kini kau sudah tumbuh besar dan sebentar lagi kau akan mulai banyak belajar dari mulai menghitung, mengeja sampai kau akan banyak tau hal tentang hidup ini. Nak coba bertanya pada dirimu sendiri, siapakah aku ? Itu nak yang harus kau ketahui dulu itu jalanmu yang akan menuntunmu lalu banyaklah belajar, melihat dan memilah. Dan satu hal yang jangan pernah kaulakukan yakni berpura-pura. Kepura-puraan hanya akan membuat kualitas hidupmu tak bernilai dan kepura-puraan hanya akan menyesatkamu dan menuntunmu kesikap bangga yang berlebihan. Ingat nak tujuan hidup kita bukan hanya persoalan mencapai pujian duniawi atau pengakuan kosong dari orang-orang, jauh dari itu tujuan hidup kita adalah mencapai keagunganNya. Coba lihat rumput disekitarmu bukankah mereka hidup seperti kita, mungkin pikirmu mereka hidup kemudian layu lalu mati. Tidak nak, tidak sesimpel itu. Hidup hanya jalan untuk mencapai tingkatan yang lebih tinggi, bukan jabatan ataupun kekayaan ia tetapi tempat yang mendapat pengakuanNya nak.
Mungkin sampai disini dulu nak...
Mekarlah bungaku, tebarlah bau wangi yang menyengat hingga sangk Agung terpukau denganmu.
Lamena, 29 Juli 2017
0 Response to "Untuk Bunga Kecilku Yang Sedang Tumbuh"
Post a Comment